Daftar blog antar teman

Saturday, November 17, 2018

Hijrah? Mudah. Istiqomah yang Susah.

Assalamualaikum..

Benar memang. Ada fase di mana semua rasa ingin tahu, ingin berubah, ingin mengenalNya lebih jauh itu luntur. Samar. Tak berbentuk lagi.

Benar memang, ada saat di mana semua semangat itu lambat laun memudar. Terkalahkan dengan hal yang jauh lebih memuaskan hati. Termasuk pandangan manusia dengan apa yang kita lakukan.

Aku tahu susahnya melawan hawa nafsu. Meluruskan niat yang kadang bercabang, berliku, tak pernah melulu lurus. Aku, paham betul rasanya berjuang untuk tetap tegak dalam arus yang berbeda di zaman yang sedang berkembang.

Aku, pernah merasakan ingin kembali—ke masa lalu. Ke masa di mana semua temanku masih berdampingan denganku. Masa sebelum kerudung yang kupakai sepanjang dan selebar ini. Masa di mana aku tak mempedulikan batas auratku yang sesungguhnya. Juga tak mau tahu tentang syari’at yang diwajibkan atas setiap muslimah yang telah beranjak dewasa.

Beruntunglah, manusia bebal sepertiku tidak benar-benar terseret oleh bayang semu tentang indahnya dunia yang tak kekal adanya.

Terlampau bebal memang manusia sepertiku. Diberikan kenikmatan berupa hidup yang meski tak berlebih tapi masih cukup pun tetap saja tak tahu diri.

Apa yang dimintaNya tak aku hiraukan. Apa yang diwajibkannya mana kupedulikan. Allahurabbi, pantaskah aku menginjak bumi yang Kau ciptakan ini?

Hijrah. Bukan tentang seseorang yang berubah lalu menjadi malaikat. Hijrah adalah tentang seorang hamba yang ingin taat.

Hijrah adalah tentang bagaimana merangkak, berjalan lalu akhirnya berlari menuju ridhaNya. Bukan seberapa cepat, tapi seberapa kuat ia bertahan.

Sekali lagi, hijrah itu proses. Bagaimana kita bisa menuju puncak jika kita tak mendaki? Begitu pula, bagaimana kita bisa berjilbab sesuai syariat kalau kita tak memulai?

Tak ada yang perlu diragukan. Orang tua yang tak merestui? Takut jodoh tak ada? Hidupmu terasa jauh tertinggal? Ah, payah. Setiap bahagia butuh perjuangan. Setiap cinta butuh pengorbanan. Anggap saja, hijrahmu ini adalah bukti cintamu pada Rabbmu. Sang pencipta alam.

Aku sangat paham. Tak ada yang bisa merubah seseorang pun, kecuali atas keamauannya sendiri dengan izin Allah.

 “Dan seandainya Tuhanmu (Wahai Muhammad) berkehendak, niscaya seluruh yang ada di bumi ini akan beriman.” Q.S Yunus;99.

Kita sekadar mengingatkan, karena pada dasarnya. Aku pernah berada dalam posisi itu. Tak mau tahu, merasa belum perlu berubah, sok hidup paling lama. Lagi-lagi, kita tak pernah tahu kapan ajal itu datang.

Hijrah memang sulit teman, tapi kau akan tahu lagi bahwa sebenarnya ada yang lebih sulit dari sekadar berubah.

Jika pada masa ‘perubahan’ kau hanya butuh berjalan lambat-lambat. Maka ketika kau menjaga perubahan itu, kau harus memeluknya erat-erat. Agar tak ada satupun dari perubahanmu yang akhirnya lepas satu-satu dan megembalikanmu ke masa lalu.

Ya, hijrah is the most easy at all. But istiqomah is the hardest thing after hijrah. You don’t know? Try it at your life!

Istiqomah adalah bagaimana kau mampu bertahan di tengah cacian yang pasti akan kau dapatkan. Jika pertahananmu kaut, kau tak goyah. Jika sebaliknya? Entahlah.

Berubah itu memang sulit, teman. Tapi kau akan tahu bagaimana sulitnya menjaga “perubahan” itu setelah kau benar-benar berubah:’)

Berubah itu mahal sayang, tapi siapa saja mampu ‘membelinya’ jika benar-benar memiliki tekat.

Kau tak perlu takut untuk berubah sendirian. Sebab amal perbuatanmu juga dihisab masing-masing tak mungkin bergerombol. Bukan benar demikian?

Tak perlu takut melangkah sendiri, sebab di ujung jalan sana akan ada saudari-saudari yang menunggumu dengan sepenuh hati <3

Ketika kau merasa sendiri. Ingatlah. Allah tak akan pernah pergi. Ketika namaNya masih ada dalam dadamu. Dia akan selalu ada:’)

Ah ya, kau tak meminta hidung tak meminta mata, telinga dll yang telah melekat pada tubuhmu. Tapi Allah memberinya,Bukan?

Ketika kau berdo’a. Cepat atau lambat do’a kalian terkabul. Tapi kenapa kita sering lupa? Allah hanya meminta kita *hawa* menutup auratnya? Payah kah?

Allah mewajibkan agar kita menutup aurat secara sempurna. Ah tidak, kita bukan dikekang. Tapi dilindungi. Terlindung dari matamata ‘jahat’ :’)

Semuanya sudah jelas. Tertera pula dalam ayat CintaNya, tapi #tanyadiri kenapa kita masih enggan? Kenapa hijrah terasa berat?

Barangkali tujuan hidup masih belum terarah. Barangkali hati masih enggan untuk mengaku kalah. Ini bukan masalah duniawi saja,sayang---

Hijrahlah dan kau akan mengerti. Bagaimana sulitnya istiqomah setelahnya.
Semoga Allah akhirnya mempermudah jalanku dan juga jalanmu.


Wallahu’alam. 


No comments:

Post a Comment

makna kata hijrah

Makna kata hijrah Hijrah sebagai salah satu prinsip hidup, harus senantiasa kita maknai dengan benar. Secara bahasa hijrah berarti men...